Menurut Raffi, restoran mereka di Paris mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat lokal. Melalui bisnis barunya ini, Raffi dan tim ingin memperkenalkan kekayaan rasa dan budaya Indonesia kepada dunia. "Warga Paris suka sama masakan Indonesia dan kue-kuenya. Di sana pun kami berusaha menjaga cita rasa khas Indonesia, interiornya juga penuh dengan unsur budaya," jelas Raffi.

Yanti Airlangga, salah satu pendiri, menambahkan bahwa konsep yang megah tetap mempertahankan sentuhan budaya Indonesia dalam setiap detailnya. Ia mengapresiasi selera Nagita Slavina, yang turut menyisipkan elemen-elemen budaya ikonik Indonesia ke dalam desain interior restoran.

"Nagita ingin mengangkat legenda Indonesia. Jadi, ketika orang datang untuk makan, mereka juga bisa menikmati karya pengrajin lokal. Ini sejalan dengan tren anak muda sekarang yang peduli pada produk lokal," ungkap Yanti.

Kharisma Bibitani, rekan bisnis lainnya, menyebut bahwa nama Le Nusa diambil dari kata "Nusantara," mencerminkan semangat mereka untuk mengangkat budaya Indonesia ke kancah global. "Nama ini memang mengacu pada Indonesia, dan kami ingin budaya ini terlihat dalam setiap sudut restoran kami," kata Kharisma.

Nagita Slavina menambahkan bahwa menu di bisnis kuliner terbarunya ini dirancang untuk memadukan cita rasa Nusantara dengan elemen internasional. "Contohnya, kami punya Gurita Saus Jimbaran. Gurita kan populer di sana (Paris), tapi kami kombinasikan dengan bumbu khas Nusantara," jelas Nagita.

Tidak hanya ingin memanjakan selera, Raffi dan Nagita juga berharap bisnis barunya ini bisa menarik perhatian lebih banyak orang agar membuka cabang baru di Indonesia dan luar negeri. “Kami ingin ini jadi tempat yang mengangkat kuliner Indonesia lebih luas lagi,” tambah Nagita.

Raffi bahkan berencana untuk menantang koki asal Prancis memasak hidangan Indonesia versi mereka. "Bisa jadi tantangan menarik, melihat chef internasional menginterpretasikan makanan Indonesia," ujar Nagita bersemangat. Ikuti terus update terbaru tentang Raffi Ahmad dan artis-artis lainnya hanya di KapanLagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?