Verrell Bramasta Tegaskan Kritik Bukan Penolakan, Serukan Pendekatan Pendidikan yang Manusiawi

10 May 2025, 18:46 WIB
Verrell Bramasta Tegaskan Kritik Bukan Penolakan, Serukan Pendekatan Pendidikan yang Manusiawi

Anggota Komisi X DPR RI Verrell Bramasta angkat bicara soal wacana pembinaan siswa dengan pendekatan ala barak yang menuai pro dan kontra. Menurutnya, pendekatan dalam dunia pendidikan harus tetap mengedepankan sisi kemanusiaan serta berpihak pada peserta didik.

"Komisi X memiliki fungsi pengawasan dan penyuarakan aspirasi, terutama dalam isu-isu pendidikan yang menyentuh langsung kehidupan siswa. Tugas kami mengawal. Dan dalam hal ini, kami menyerap banyak masukan dari masyarakat yang perlu didengar," ujar Verrell Bramasta saat dimintai tanggapannya. Berikut selengkapnya.

Ia menegaskan bahwa tugas wakil rakyat adalah mengawal kebijakan agar tidak merugikan siswa, bukan sekadar menyetujui atau menolak suatu program tanpa pertimbangan matang.

"Bersuara bukan berarti melawan. Kritik bukan soal menolak, tapi bagian dari upaya mengawal kebijakan agar tetap adil, efektif, dan tidak melukai psikologis anak didik kita. Kami mendukung program yang berpihak, sambil terus membuka ruang untuk mendengar berbagai aspirasi," sambung Verrell.

Verrell menilai bahwa model pembinaan tidak bisa disamaratakan. Setiap pendekatan harus mempertimbangkan aspek psikologis, sosial, dan perkembangan karakter peserta didik.

"Pendekatan dalam pendidikan tidak bisa dipaksakan satu model untuk semua. Apalagi jika menyangkut perkembangan karakter dan mental remaja. Kami ingin memastikan bahwa suara siswa dan orang tua juga mendapat ruang dalam proses ini," ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pelibatan semua pihak yang berkepentingan dalam merumuskan kebijakan pendidikan, termasuk pendidik, psikolog, dan para orang tua.

Menurut Verrell, keterlibatan masyarakat dalam wacana ini mencerminkan hidupnya demokrasi dan kesadaran akan pentingnya kualitas pendidikan.

"Kami terbuka terhadap semua aspirasi. Justru itu tugas kami; menyerap, menyuarakan, dan mengawasi. Mari lihat isu ini secara utuh, bukan sepotong-sepotong," tutupnya.

Verrell berharap agar setiap kebijakan yang akan diterapkan ke depan benar-benar dilandasi niat untuk membangun pendidikan yang adil, inklusif, dan berpihak pada siswa.

Sumber : KapanLagi.com