Indro Warkop Ungkap Fakta Mengejutkan, Ternyata Banyak Aktor Lain Mundur Sebelum Desta Terpilih Perankan Dono
14 November 2025, 19:35 WIB
Legenda komedi Indro Warkop membeberkan alasan utama di balik terpilihnya Deddy Mahendra Desta untuk memerankan karakter almarhum Dono dalam film Warkop DKI.
Legenda komedi Indro Warkop membeberkan alasan utama di balik terpilihnya Deddy Mahendra Desta untuk memerankan karakter almarhum Dono dalam film Warkop DKI. Menurut Indro, selain karena Desta adalah penggemar berat, faktor krusial lainnya adalah keberanian Desta untuk menerima peran yang ternyata telah ditolak oleh banyak kandidat lain.
Keputusan ini, kata Indro, merupakan hasil kesepakatan bersama antara Falcon Pictures dan Lembaga Warkop DKI yang secara serius mencari sosok paling tepat. Kedekatan Desta dengan spirit Warkop menjadi salah satu pertimbangan utama.
Akses artikel terkait Warkop Reborn di Liputan6.com.
"Kami benar-benar memilih yang terdekat dan alhamdulillah yang dapat Desta," ungkap Indro Warkop di kantor Falcon Pictures, Jumat (14/11/2025).
Advertisement
Indro mengaku terkesan dengan pengetahuan Desta yang sangat luas tentang Warkop DKI. Hal ini membuktikan bahwa Desta bukan sekadar aktor yang menerima pekerjaan, melainkan seorang penggemar sejati yang memahami sejarah grup komedi legendaris tersebut.
"Ternyata Desta ini penggemar banget Warkop. Sehingga ketika saya ngobrol mengenai dia, dia banyak banget tahu mengenai Warkop," jelasnya.
Advertisement
Namun, Indro kemudian mengungkap fakta di balik layar yang mengejutkan. Ia menyatakan bahwa memerankan anggota Warkop adalah sebuah beban besar.
Banyak aktor yang dipertimbangkan sebelumnya memilih untuk mundur karena tidak berani mengambil risiko tersebut.
"Ketika yang saya lemparkan ke sana, dia berani enggak nih? Banyak yang enggak berani soalnya, banyak yang mundur sebelum bertanding. 'Aduh, gua enggak berani deh'," tutur Indro.
Meskipun sempat diwarnai candaan bahwa Desta adalah pilihan ke-221, Indro menegaskan bahwa keberanian Desta untuk maju saat yang lain mundur menjadi nilai tambah yang sangat signifikan dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
"Dia (Desta) yang ke 221," pungkasnya, lalu tertawa.
