Kinerja Verrell Bramasta di Senayan Sepanjang 2025 jadi Sorotan

12 December 2025, 15:55 WIB
Kinerja Verrell Bramasta di Senayan Sepanjang 2025 jadi Sorotan

Menjelang pergantian tahun, sorotan publik tertuju pada kinerja Verrell Bramasta Fadilla Soedjoko di Senayan. Sejak dilantik sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, putra sulung Venna Melinda ini membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar selebritas yang 'numpang lewat' di dunia politik. Sepanjang tahun 2025, ia konsisten menuntaskan berbagai isu strategis di Komisi X.

Mantan kekasih Natasha Wilona ini memiliki prinsip kerja yang tegas. Ia tidak ingin terjebak dalam rutinitas seremonial belaka tanpa dampak yang jelas bagi konstituennya.

"Tidak cukup hanya bicara, kita harus memastikan hasilnya sampai ke masyarakat," kata Verrell Bramasta menegaskan gaya kerjanya.

Kiprah Verrell dimulai sejak awal tahun dengan fokus pada pendidikan usia dini. Pada Januari 2025, kakak dari Athalla Naufal ini menginisiasi revitalisasi PAUD Az-Zahra untuk memperkuat fondasi sumber daya manusia. Langkah ini berlanjut hingga akhir tahun dengan memastikan progres pembangunan sekolah berjalan lancar.

Baca berita lain tentang Verrell Bramasta di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

Tak hanya jago kandang, Verrell juga vokal di panggung internasional. Saat menghadiri Konferensi Parlemen Negara-Negara OKI (PUIC) ke-19 pada bulan Mei, ia lantang menyuarakan dukungan untuk Palestina melalui kekuatan digital.

"Media sosial hari ini telah menjadi pilar kelima demokrasi. Dari sanalah dukungan untuk Palestina dapat terus disuarakan," ujarnya.

Perhatian Verrell terhadap generasi muda juga terlihat saat rapat Komisi X. Ia menyoroti fenomena mentalitas yang menghambat kemajuan pemuda, atau yang dikenal dengan istilah crab mentality.

"Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai jika 'crab mentality' terus menggerogoti 64 juta pemuda Indonesia," tegas pria berusia 29 tahun tersebut.

Di sektor olahraga, kepedulian Verrell terbukti nyata pada bulan November lalu. Ia memberikan bantuan alat gym dan menanggung biaya sewa lokasi latihan selama setahun penuh untuk atlet dayung di Purwakarta.

Menutup akhir tahun, Verrell mengunjungi BRIN Cibinong pada bulan Desember. Ia mendorong agar hasil riset tidak hanya menumpuk di laboratorium, melainkan bisa dirasakan manfaatnya oleh publik luas.

"Hilirisasi dan digitalisasi bukan lagi opsi, tetapi kebutuhan. Riset harus bergerak dari laboratorium menuju masyarakat," katanya.

Bagi Verrell, transformasi bangsa memerlukan keberanian untuk mengubah kebiasaan lama. Ia berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan dan akses yang merata bagi seluruh rakyat.

"Transformasi bangsa dimulai dari keberanian mengubah budaya, memperluas akses, dan memastikan keadilan sampai akar," pungkasnya.

Sumber : KapanLagi.com