Denada Larang Aisha Punya Media Sosial di Usia 13 Tahun

19 December 2025, 10:15 WIB
Denada Larang Aisha Punya Media Sosial di Usia 13 Tahun

Di tengah maraknya penggunaan media sosial di kalangan remaja, Denada mengambil sikap tegas sebagai seorang ibu. Ia secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap wacana pemerintah untuk membatasi akses media sosial bagi anak di bawah umur.

Bagi Denada, keamanan mental dan privasi anak adalah prioritas utama yang tidak bisa ditawar. Denada mengungkapkan bahwa hingga saat ini, putrinya Aisha yang sudah menginjak usia 13 tahun, belum diizinkan memiliki akun media sosial pribadi.

Baca berita lain tentang Denada di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

Denada menerapkan aturan ketat mengenai penggunaan gawai Aisyah. Sang buah hati hanya diizinkan menggunakan gawai untuk keperluan yang bermanfaat.

"Aku setuju banget, sangat amat setuju sekali. Dan kalau dari aku pribadi, bahkan sebelum ada peraturan itu pun, aku sampai detik ini masih belum mengizinkan Aisyah punya sosmed. Belum. Jadi dia boleh memiliki gadget, dia boleh pegang gadget tapi dengan peruntukan-peruntukan yang berhubungan dengan sekolahnya," jelas Denada di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2025).

Tak hanya melarang pembuatan akun medsos, wanita kelahiran 19 Desember 1978 itu juga melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas digital sang anak.

Ia menggunakan sistem parental control di mana seluruh gawai milik Aisyah terhubung langsung dengan ponsel miliknya, sehingga ia bisa memantau segala aktivitas selancar putrinya.

"Jadi aku batasi sekali. Semua gadget-nya dia juga tersambung dengan gadget aku. Aku bisa lihat semua historinya dia. Aku bisa kunci itu sehingga dia hanya bisa melihat konten-konten," katanya.

Namun, Denada menyadari bahwa anak-anak zaman sekarang sangat cerdas dalam teknologi. Pengawasan orang tua saja mungkin tidak cukup 100 persen. Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi jika ada regulasi resmi dari pemerintah yang membantu orang tua dalam memproteksi anak-anak dari dampak negatif dunia maya.

"Tapi yang namanya anak-anak sekarang, mereka kan juga sangat-sangat melek dengan gadget ya. Jadi pengawasannya tuh sebaik-baiknya kita mengawasi pasti enggak bisa 100% ideal. Jadi senang banget kalau memang betul pemerintah mempunyai perencanaan untuk bisa membatasi ini secara legal, secara resmi, gitu. Sehingga kita juga sebagai orang tua akan terbantu," pungkas Denada.

Sumber : KapanLagi.com