"Saksi ketiga itu menjelaskan tentang yang terakhir di rumahku yang di Bali yang soal penyekapan segala macam itu, seperti apa, ya itu," kata Kimberly Ryder di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2024).

Kuasa hukum Kimberly, Machi Achmad, turut memberikan keterangan mengenai insiden penyekapan tersebut. Menurutnya, Edward dengan sengaja mengunci Kimberly di dalam rumah tanpa memberikan akses untuk keluar.

"Jadi dikunci di dalam rumah bersama. Maka dari itu setelah adanya penguncian dari saudara tergugat," ucap Machi Achmad.

Kimberly kemudian menceritakan bahwa Edward bahkan mengganti gembok rumah di malam yang sama setelah ia menjatuhkan talak.

"Malah hari saya ditalak, malamnya itu dia (Edward) ganti gembok rumah dan dia ngambil semua kunci rumah saya. Dan saya enggak boleh keluar rumah, dia takut bawa anak-anak keluar juga," timpal Kimberly.

Beruntung, Kimberly berhasil diselamatkan oleh sang ayah bersama ibu sambungnya. Mereka datang ke rumah dengan membawa polisi setempat dari daerah Payangan, Bali.

"Akhirnya yang datang untuk menyelamatkan adalah bapak aku dan ibu sambung aku, (mereka) membawa polisi datang ke rumah agar dibukakan pintunya," tutur Kimberly.

Setelah polisi berhasil masuk, Edward diminta untuk meninggalkan rumah tersebut. Kimberly bersama anak-anaknya tetap tinggal di rumah itu, sementara Edward harus pergi dari lokasi. 

Proses dramatis ini menjadi titik penting dalam perjalanan perceraian mereka yang hingga kini masih berlanjut di pengadilan. Sidang perceraian Kimberly Ryder dan Edward Akbar saat ini sedang berjalan. Majelis hakim telah menolak eksepsi yang diajukan oleh Edward. Sebagai informasi, Kimberly resmi menggugat cerai Edward pada 21 Juli 2024 di Pengadilan Agama Jakarta Pusat.