Ia membeberkan kronologi singkat saat peristiwa itu terjadi. Menurut Didiet, lokasi kejadian sebenarnya tergolong aman dan belum pernah ada kejadian serupa sebelumnya. “Biasanya memang ibu saya selalu lari pagi. Nah kemudian setiap hari dan memang seharusnya daerah situ aman ya karena tidak pernah terjadi apa-apa, tetapi hari itu kejadiannya tuh di luar dugaan,” jelasnya.

Dari rekaman CCTV yang mereka miliki, Didiet mengatakan pelaku datang dari arah berlawanan. Ia menduga pelaku telah mengintai sebelum akhirnya melancarkan aksinya dengan cepat.

“Jadi, ibu saya itu, kalau dilihat di rekamannya itu ada motor yang sebenarnya itu melawan arah karena harusnya itu ketika ibu saya jalan ke sana ini arahnya ke sini, dia melawan arah, langsung nyoba sekali enggak dapat, kemudian kata ibu saya, dia ngegas sampai ibu saya jatuh dan akhirnya kalungnya lepas,” ungkapnya.

Setelah kejadian, pihak keluarga segera membawa korban ke rumah sakit sebelum melapor ke pihak berwajib. Laporan kemudian dilayangkan ke kantor polisi di hari yang sama. “Sudah langsung. Jadi, kita langsung laporin kejadian itu pas setelah dari RS baru sore itu kami ke kantor polisi ya,” tuturnya.

Akibat insiden tersebut, ibunda Didiet mengalami sejumlah luka fisik. Luka-luka itu tersebar di beberapa bagian tubuh akibat terjatuh saat mempertahankan barang berharganya. “Ada memar di sepanjang paha bagian kanan karena menahan, kemudian luka di tangan dan kepala ya,” ucapnya.

Trauma yang dialami ibunya pun cukup besar usai insiden tersebut. Didiet mengenang momen saat ibunya tiba di rumah dalam kondisi mengenaskan. “Pasti syok lah ibu saya. Kemudian itu juga jam 8 pagi itu setelah kejadian, kemudian beliau diantarkan oleh seorang anak muda naik motor ke rumah. Nah itu waktu itu kejadiannya ibu saya teriak-teriak dari luar, saya kira kucing saya ketabrak karena, kan, kita punya ada beberapa kucing,” katanya.

Didiet mengaku kaget melihat kondisi ibunya yang sudah bersimbah darah. Saat itu, ia langsung membawa sang ibu ke rumah sakit tanpa pikir panjang. “Ternyata dia masuk sudah bersimbah darah baju olahraganya dan kami panik, karena saya juga pikir kepalanya di apa atau bagaimana, begitu ya dan sudah bersimbah darah. Ya sudah akhirnya kami langsung bawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Terkait penanganan kasus, Didiet menyebut bahwa pihak kepolisian dari Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya langsung turun tangan. Hingga saat ini, proses penyelidikan masih terus berlangsung. “Update dari kepolisian jadi, kasusnya kemudian langsung ditangani oleh Polres Jaksel, di mana tempat kami melapor, kemudian dari Polda Metro Jaya juga langsung turun. Kemudian, sampai hari ini juga dari tim kepolisian masih mengusut kasusnya,” terangnya.

Ia juga menegaskan bahwa pelaku aksi jambret tersebut hanya satu orang. Lokasi keberadaan pelaku pun diduga masih berada di sekitar lingkungan rumah mereka. “Pelaku satu orang. Jadi, di dekat daerah itu, mungkin radius 500 meter lah dari rumah kami. Jadi kalau kita lihat CCTV-nya 17.03 dia melakukan beberapa kejahatan tersebut kemudian mengarah ke kami,” imbuhnya.

Meski perhiasan berupa kalung milik ibunya berhasil dibawa kabur pelaku, Didiet menyatakan saat ini kondisi ibundanya sudah berangsur membaik. Ia berharap ibunya segera pulih baik secara fisik maupun psikis.

“Kalau ibu saya kalung ya. Ibu sekarang sudah dalam pemulihan tadi saya sudah naikkan di sosial media saya hari ini alhamdulillah sudah bisa berolahraga lagi dan besok tepat seminggu jadi mudah-mudahan trauma keluar rumahnya sudah berkurang,” pungkas Didiet.