Meski dalam kondisi sulit, keluarga tetap membawa nasi kuning ke tahanan sebagai bentuk tradisi yang biasa dilakukan di rumah saat ada anggota keluarga yang berulang tahun.

"Tradisi di rumah kalau ada yang ulang tahun pasti," ungkap Titin.

Nasi kuning tersebut bahkan diberikan kepada rekan-rekan satu sel Vadel, sebagai bentuk kebersamaan meskipun suasananya tidak seperti biasanya.

"Kita bawa ya mungkin Vadel bisa bawain ke teman-teman sekamar," tambahnya.

Perayaan ulang tahun tersebut juga menjadi momen reflektif bagi Vadel yang merasa bersalah karena harus menjalani hari istimewanya di balik jeruji besi. Namun sang ibu selalu memberi penguatan agar tetap tegar.

"Ya udah pokoknya sekarang dijalanin, ikhlas pokoknya semuanya insya Allah ada jalannya buat kamu bisa pulang kumpul lagi," ujar Titin.

Martin Badjideh, kakak Vadel, juga menyatakan bahwa keluarga terus berikhtiar dan berdoa agar proses hukum sang anak bisa menemukan jalan terbaik.

"Harap-harap doa-doanya kita tuh dikasih semangat ya," ucap Martin.

Meski belum ada kepastian perkembangan hukum, keluarga tetap bersikap positif dan ikhlas menjalani situasi yang menimpa Vadel.

"Ya kita ikhlasin aja karena saya tegaskan ke Vadel kamu harus ikhlas, sabar menjalaninya," tutup Titin.