Seiring meningkatnya antusiasme pendengar, Jesenn pun mulai rajin membagikan cerita di balik proses kreatifnya. Ia mengemasnya dalam bentuk konten-konten tambahan yang juga mendapat respons positif.

"Salah satu kontenku naik lagi. Aku cerita kalau aku udah kerja dari 2016 tapi belum dibukakan jalannya. Nah di lagu ini, aku ngerasa nemu warna aku banget," ucapnya lagi.

Namun di tengah euforia tersebut, Jesenn sempat dibuat panik oleh ulah salah satu penggemarnya. Ia menemukan komentar dari seseorang yang mengunggah versi AI dari lagu Pegang Kendali sebelum perilisan resminya.

"Aku nemu satu komentar, dia bilang 'Kak, aku izin ya upload lagu ini duluan, tapi pake AI yang gantiin vokalnya''.Jujur aku agak sedih baca itu," ujar Jesenn.

Jesenn menegaskan bahwa tindakan tersebut termasuk pelanggaran hak cipta. Terlebih, lagu itu dibuat dengan penuh perasaan dan dedikasi sebagai refleksi perjalanan hidupnya. Meski begitu, ia tetap menanggapi hal ini secara bijak dengan membuat video klarifikasi.

"Aku udah mikirin segala flow lagunya, termasuk dari segi marketing. Tapi tiba-tiba dibajak, itu bikin aku sedih," tuturnya.

Menariknya, penggemar tersebut akhirnya meminta maaf dan mengaku hanya ingin Jesenn segera merilis lagu karena sudah menantikannya sejak lama. Permintaan maaf itu justru membuat Jesenn merasa dihargai dan dimengerti. Ia pun mengakui bahwa dukungan seperti itulah yang membuatnya kembali percaya diri untuk melangkah.

Peristiwa itu menjadi titik balik penting dalam perjalanan Jesenn. Rasa kecewa yang sempat muncul, berubah menjadi motivasi besar untuk segera mempercepat perilisan resminya. Ia pun semakin yakin bahwa inilah saat yang tepat untuk memperdengarkan karya tersebut secara luas.

"Aku ngerasa banget kalau dukungan tulus dari fans itu nggak cuma bikin semangat, tapi juga jadi pengingat bahwa karyaku ternyata berarti buat orang lain," tutup Jesenn.