Ramai Kasus Windah Basudara, Ini Risiko Streamer Hadapi Sistem Copyright Otomatis YouTube

31 July 2025, 23:07 WIB
Ramai Kasus Windah Basudara, Ini Risiko Streamer Hadapi Sistem Copyright Otomatis YouTube

Kapanlagi.com - Streamer game populer asal Indonesia, Windah Basudara, belum lama ini tersandung isu hak cipta setelah melakukan streaming game Upin & Ipin. Windah menyampaikan bahwa hasil monetisasi atau AdSense dari konten tersebut dialihkan secara otomatis ke pihak pemegang hak cipta, yakni Les' Copaque Production, selaku pengembang dan pemilik waralaba Upin & Ipin.

Akibat kejadian ini, Windah mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah padahal ia sudah membeli game tersebut seharga Rp650 ribu. Ia merasa kecewa karena tidak ada dukungan terhadap para content creator, padahal game tersebut justru semakin dikenal berkat para streamer.

(kpl/tdr)

Digunakan untuk Promosi

Ia menyoroti kenyataan bahwa banyak klip dari para streamer dipakai ulang oleh Les' Copaque untuk promosi di kanal resmi mereka, namun saat streamer menyiarkan game tersebut justru terkena klaim hak cipta. Hal ini memicu reaksi keras dari penggemarnya.

Windah Basudara, yang memiliki nama asli Brando Franco Windah, merupakan salah satu Youtuber dan streamer game paling berpengaruh di Indonesia. Kanal YouTube-nya memiliki lebih dari 11 juta pelanggan dan dikenal karena gaya menghibur saat memainkan berbagai game.

Seruan Boikot

Seruan Boikot

Ia telah memenangkan sejumlah penghargaan sebagai kreator digital, termasuk Content Creator of the Year versi Indonesian Esports Awards. Loyalitas komunitasnya begitu kuat, sehingga ketika masalah copyright ini terjadi, sejumlah fans langsung menyuarakan kritik terhadap Les' Copaque hingga muncul seruan boikot terhadap game dan konten Upin & Ipin.

Menanggapi polemik yang berkembang, pihak Les' Copaque Production akhirnya memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi mereka pada 27 Juli 2025. Mereka menyatakan bahwa klaim hak cipta bukan berasal dari pihak mereka secara langsung, melainkan dari sistem otomatis YouTube karena musik latar dalam game Upin & Ipin.

Bukan Pertama Kali

Kasus seperti ini bukan kali pertama terjadi di ranah streaming. Sebelumnya, streamer terkenal seperti Imane 'Pokimane' Anys juga sempat terkena teguran copyright setelah streaming sambil menonton serial Avatar: The Last Airbender di kanal Twitch-nya.

Bahkan pada 2022, seorang kreator bernama GilvaSunner menerima lebih dari 1.300 klaim hak cipta dari Nintendo akibat mengunggah soundtrack dari berbagai game mereka. Hal ini menunjukkan bahwa industri game masih bergulat dengan kebijakan hak cipta yang belum ramah bagi komunitas streaming.

Menimbulkan Kebingungan

Masalah hak cipta yang menimpa Windah Basudara juga tak lepas dari sistem Content ID milik YouTube yang secara otomatis mendeteksi dan mengklaim konten yang mengandung elemen berhak cipta, seperti musik atau cuplikan visual.

Sistem ini dibuat untuk melindungi pemilik hak cipta, namun sering kali menimbulkan kebingungan atau kerugian bagi kreator konten, terutama ketika klaim tersebut dilakukan secara otomatis tanpa intervensi manual. Jika tidak segera diatasi, hal seperti ini dapat mengganggu hubungan antara pengembang game dan komunitas kreatornya.

Kasus Windah menjadi pengingat penting bahwa perlu adanya keseimbangan antara perlindungan hak cipta dan dukungan terhadap ekosistem kreator konten. Terlebih di era digital saat ini, popularitas sebuah game tidak hanya ditentukan oleh kualitas gameplay, tetapi juga oleh sejauh mana ia diangkat dan dikenalkan oleh komunitas streamer yang punya pengaruh besar di berbagai platform.

Sumber : KapanLagi.com