Prinsip Hidup Aris Kurniawan, Kunci Bertahan 25 Tahun di Industri Hiburan
10 August 2025, 16:16 WIB
Aris Kurniawan berbagi prinsip hidup yang membuatnya bertahan 25 tahun di industri hiburan, dari filosofi ayahnya hingga pentingnya diversifikasi usaha.
Kapanlagi.com - Bertahan selama 25 tahun di industri hiburan yang penuh persaingan tentu bukan hal yang mudah. Aktor senior Aris Kurniawan punya resepnya sendiri. Tak hanya mengandalkan kemampuan akting, ia juga memegang teguh berbagai filosofi hidup yang ia dapatkan dari orang tua dan para seniornya, yang membuatnya tetap eksis hingga kini.
Salah satu prinsip utama yang ia pegang adalah nasihat dari sang ayah yang berprofesi sebagai petani. Aris menceritakan bagaimana ayahnya mengajarkan pentingnya memiliki ilmu sebelum mengelola sebuah "lahan".
"Walaupun kamu punya ladang, sawah, Simbah ini punya ladang, nek kowe ora ono ilmu, kowe ora nduwe ilmune, kamu enggak punya ilmunya, ya ladangmu ya percuma. Nek kowe nduwe ilmune tapi enggak kok terapkan, ya percuma," ujar Aris Kurniawan saat berbincang dengan Kapanlagi.com, Senin (4/8/2025).
(kpl/far/rsp)
Advertisement
Filosofi dalam Karier dan Bisnis
Filosofi ini jugalah yang ia terapkan dalam karier dan bisnisnya, di mana kemampuan dan ilmu harus berjalan beriringan. Selain itu, ia juga mendapatkan pelajaran berharga dari para senior di lokasi syuting tentang pentingnya diversifikasi atau tidak hanya mengandalkan satu sumber penghasilan.
"Jangan taruh telur dalam satu keranjang. Karena kalau satu keranjang itu rusak, jebol, pecah, maka kamu enggak bisa punya kehidupan. Minimal tiga atau lima keranjang yang bisa kamu kelola, apalah itu," katanya.
Advertisement
Profesi dengan Risiko Tinggi
Prinsip inilah yang mendorongnya untuk tidak hanya fokus di dunia akting, tetapi juga merintis bisnis tahu bakso dan membuka sanggar akting. Keputusan ini terbukti tepat, terutama setelah ia mengalami beberapa insiden berbahaya di lokasi syuting yang menyadarkannya akan risiko tinggi dari profesi seorang aktor.
"Dulu itu aku pernah mengalami beberapa accident yang sebenarnya itu beresiko buat keselamatan aku. Yang pertama, kita jatuh dari sling tuh, jatuh ke pohon besar. Itu kalau, kan ditarik sama manusia, kalau human error-nya gimana? Lewat, patah pasti, wassalam," jelasnya.
Belajar di Balik Layar
Selain filosofi "keranjang telur", Aris juga belajar dari almarhum sutradara Yazman Yazid tentang pentingnya belajar di balik layar. Ia mendapatkan wejangan bahwa seorang bintang sejati tidak hanya bersinar di depan kamera, tetapi juga memiliki ilmu dan pemahaman yang mendalam di belakangnya.
"Belajar itu tidak harus di depan layar. Bekerja juga tidak harus di depan layar. Kalau kamu mau di entertain, belajarlah segala di belakang layar. Salah satu saat mungkin kita akan mengangkat derajatmu di antara yang lain," katanya.
Tak Pernah Berhenti Belajar
Berpegang pada nasihat tersebut, Aris pun tak pernah berhenti belajar. Mulai dari menulis buku, menjadi pengajar akting, hingga kini merambah ke dunia produksi series, semua ia jalani sebagai bagian dari proses untuk menjadi seniman yang utuh dan tangguh.
"Akhirnya ya, saat ini ya kalau enggak syuting, ngajar, dagang, jualan tahu. Terakhir-terakhir ini Alhamdulillah ini, kita series vertikal, yang mudah-mudahan ini menjadi satu jembatan yang baik," pungkasnya.