'SELEPAS TAHLIL' Resmi Tayang Perdana, Dibintangi oleh Aghniny Haque hingga Epy Kusnandar

10 July 2025, 22:55 WIB
'SELEPAS TAHLIL' Resmi Tayang Perdana, Dibintangi oleh Aghniny Haque hingga Epy Kusnandar

Kapanlagi.com - Pertengahan tahun 2025, sederet film Indonesia mewarnai bioskop salah satunya SELEPAS TAHLIL. Film ini resmi tayang perdana pada Kamis (10/7). Sebelumnya, SELEPAS TAHLIL ramai jadi sorotan kala merilis teaser yang mencekam.

Dibintangi oleh Aghniny Haque, Bastian Steel, dan Epy Kusnandar, SELEPAS TAHLIL bukan sekadar film horor ini adalah perjalanan emosional tentang keluarga, kutukan, dan rasa bersalah yang terlambat disadari.

Mengangkat kisah dari episode viral podcast Lentera Malam, film ini menyatukan kisah urban yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat dengan konflik batin yang tajam dan menggugah.

(kpl/tdr)

Kematian Misterius

Cerita bermula dari kematian misterius Pak Hadi (Epy Kusnandar), yang jenazahnya tidak bisa dikuburkan dengan tenang. Bukannya tenang di liang lahat, jenazah justru bangkit dan berjalan sendiri dari Surabaya ke Lamongan.

Dua anaknya, Saras (Aghniny Haque) dan Yudhis (Bastian Steel), pun harus menghadapi kenyataan bahwa ayah yang mereka pikir mereka kenal ternyata menyimpan rahasia gelap—rahasia yang kini meneror mereka lewat perjanjian ilmu hitam dari masa lalu.

Bukan Film Horor Biasa

Bukan Film Horor Biasa

Film ini sudah menuai pujian sejak Gala Premiere 6 Juli lalu karena pendekatannya yang segar yakni horor yang tidak datang dari luar rumah, tapi dari orang yang paling kita percaya. Tidak hanya membuat merinding, SELEPAS TAHLIL juga menggali luka-luka lama dalam hubungan anak dan orangtua yang tak pernah benar-benar sembuh.

“Ini bukan film horor biasa. Di sini, hantu adalah ayahmu sendiri. Dan itu justru yang paling menakutkan,” kata Adriano Rudiman, sutradara film yang juga dikenal sebagai ilustrator Kambing Jantan.

Akting emosional dari Aghniny dan Bastian semakin memperkuat kesan bahwa SELEPAS TAHLIL bukan hanya kisah supranatural, tapi juga refleksi dari warisan trauma keluarga yang sering disembunyikan demi nama baik atau rasa sayang. Dalam satu adegan, Saras bahkan dirasuki, mempertaruhkan dirinya sendiri demi memutus rantai kutukan yang diwariskan turun-temurun.

Sumber : KapanLagi.com