Tarra menjelaskan bahwa fokusnya saat ini adalah menikmati momen bersama Kayma, yang menurutnya sedang sangat dekat dengan dirinya. “Kayima tuh lagi anak ayah banget, jadi lagi berantem sama kakaknya. Apa-apa sekarang kalau nih pulang kayak ayah, ayah, ayah. Jadi lagi menikmati,” tambahnya.

Tarra juga memuji peran besar sang istri, Gya, dalam menjaga keharmonisan keluarga dan mendidik anak-anak mereka.

“Yang bisa membantu saya untuk menjaga anak-anak saya supaya jadi anak yang soleh, jadi anak-anak yang happy. Jadi yang sopan santun, dan itu terjadi,” ungkapnya.  

Bagi Tarra, komunikasi adalah kunci utama dalam menjaga hubungan keluarga. “Keluarga gue ngelakuin, karena uang masih kita bisa cari. Cuma santun cari kita komunikasinya. Itu yang gue selalu belajar sama dia,” katanya.

Tarra juga bercerita tentang awal pernikahannya yang tak selalu mulus. “Awalnya memang berantem, satu tahun pertama pernikahan kita tuh nggak easy karena pacarannya cuma 7 bulan. Jadi satu tahun pertama tuh memang udah kayak berantemnya tuh sampai teriak-teriakan,” kenangnya.  

Ia mengakui bahwa pada awalnya ia lebih suka menghindari konflik. “Kalau aku tuh kan, orangnya karena kalau ada masalah pasti cabut dulu deh, karena kalau batu ketemu batu kan nggak akan kelar. Cuman dia bilang, nggak bisa, kita ngobrol,” jelas Tarra.  

Namun, seiring berjalannya waktu, mereka berdua semakin memahami cara berkomunikasi yang baik. “Lama-kelamaan akhirnya aku tahu dia maunya gimana, dia juga tahu aku maunya gimana. Sampai saat ini kita masih tetap belajar cara komunikasi yang baik,” kata Tarra.  

Tarra juga menekankan pentingnya menjaga privasi keluarga. “Sebisa mungkin apa yang terjadi di keluarga kita, yuk kita keep. Bahkan kalau berantem sama dia tuh aku bingung, kayak gue mau ngobrol sama siapa ya? Karena gue sekarang kayak, dulu tuh ngobrol sama diri gue,” tutupnya.