Tsania Marwa Pilih Bersabar Soal Hak Asuh Anak: Aku Menunggu Mereka Mau Bertemu Aku

22 October 2024, 19:30 WIB
Tsania Marwa Pilih Bersabar Soal Hak Asuh Anak: Aku Menunggu Mereka Mau Bertemu Aku

Tsania Marwa, artis peran yang tengah menghadapi polemik hak asuh anak, memilih untuk bersabar dan tidak mengambil langkah ekstrem terkait situasi ini. Ibu dua anak ini menegaskan tidak memiliki niat untuk melaporkan mantan suaminya, Atalarik Syach, dan lebih memilih untuk menunggu keinginan anak-anaknya bertemu dengan dirinya. Simak selengkapnya berikut ini!

"Nggak, nggak ada. Maksudnya ngelaporin bapaknya gitu kan? nggak ada. Aku udah di tahap yang menunggu aja kapan anakku mau ketemu aku," ungkap Tsania saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024).

Bagi Tsania, psikologis anak-anaknya menjadi prioritas utama. Ia tidak ingin memaksakan hak asuh anak hanya demi kepentingan pribadi, mengingat kedua anaknya, Syarif yang berusia 11 tahun dan Sabira yang berusia 9 tahun, sudah mulai tumbuh dewasa dan dapat memahami situasi yang terjadi.

 

"Aku mikirin psikologis mereka. Aku nggak mungkin egois dan menurutku mereka udah semakin besar. Syarif 11 tahun, Sabira 9 tahun. Mereka semakin bisa berpikir secara kuat, maksudnya melihat dan menilai keadaan," jelas Tsania.

Menurut Tsania, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan tindakan ekstrem seperti mengambil alih hak asuh anak secara paksa. Ia menyadari bahwa kedua anaknya sudah cukup dewasa untuk memahami keadaan, sehingga memaksakan tindakan tersebut hanya akan memperkeruh keadaan.

 

"Jadi menurutku ini bukan saatnya yang tepat untuk melakukan hal-hal ekstrem kayak aku main ambil aja, mereka kan juga udah ngerti," tambahnya.

Meskipun tidak tinggal bersama anak-anaknya, Tsania masih memiliki kesempatan untuk bertemu mereka, meski dengan waktu yang sangat terbatas. Pertemuan tersebut hanya terjadi di sekolah ketika anak-anaknya sedang beristirahat.

 

"Jadi bukan terserah, waktu saya mah cuma di sekolah aja dan cuma waktu istirahat doang. Jadinya terbatas banget," ungkapnya.

Keterbatasan waktu tersebut tentu menyulitkan Tsania untuk membangun ikatan yang lebih kuat dengan anak-anaknya. Namun, ia memilih untuk bersyukur atas setiap kesempatan yang masih diberikan kepadanya.

 

"Dibilang cukup, nggak ya. Tapi harus dicukup-cukupin karena nggak punya pilihan. Aku lebih baik mensyukuri aja, jadi aku punya kesempatan ketemu di sekolah. Ya udah nggak apa-apa, dijalanin aja," katanya dengan penuh kesabaran.

Meski waktu bersama anak-anak sangat terbatas, Tsania tetap optimis dan terus berharap hubungan mereka akan semakin baik seiring waktu. Ia percaya bahwa dengan bersabar dan menjaga komunikasi yang baik, dirinya dan anak-anak akan semakin dekat.

Tsania pun menegaskan bahwa fokus utamanya saat ini adalah menjaga kesejahteraan psikologis anak-anaknya tanpa menambah beban mereka dengan konflik hukum. Baginya, kebahagiaan dan ketenangan anak-anak jauh lebih penting daripada perebutan hak asuh yang bisa merusak hubungan di antara mereka.

"Yang penting sekarang adalah anak-anak merasa nyaman dan tenang. Aku percaya waktu yang akan membawa mereka kembali ke aku," tutup Tsania.

Sumber : KapanLagi.com