Cici Paramida dan Siti KDI Iringi Kepergian Sang Ibu ke Peristirahatan Terakhir

18 April 2025, 17:30 WIB
Cici Paramida dan Siti KDI Iringi Kepergian Sang Ibu ke Peristirahatan Terakhir

Jenazah Hj Roesnaedi, ibu dari Cici Paramida dan Siti KDI dimakamkan di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (18/4/2025) siang. Cici Paramida maupun Siti KDI turut mengantarkan ibunya ke perisrirahatan terakhirnya.

"Ya alhamdulillah kita baru selesai memakamkan ibu kita tercinta ini dan semua lancar yaa, telah dikawal dari rumah, terus disalatkan di masjid dekat rumah, alhamdulillah lancar semua," ujar Siti di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2025).

 

Menurut pelantun Bertaruh Rindu itu, banyak anggota keluarga hadir sejak sang ibu mulai sakit hingga wafat. Ia merasa bersyukur karena semua berjalan dengan baik meski sempat turun hujan.

"Ada saudara-saudara juga yang hadir mereka setia datang terus sejak awal ibu sakit, dan sampai akhir hayat mereka bisa hadir lagi. Bersyukur karena tadi sedikit gerimis alhamdulillah semuanya lancar yaa," katanya.

Bagi Cici, sang ibu adalah sosok yang penuh perhatian dan selalu ingin membahagiakan orang lain. Ia menyimpan banyak kenangan manis selama hidup bersama sang ibunda.

"Kalau ibu kenangannya banyak ya, ibu itu orang yang hatinya ingin sekali memberikan kesenangan dan kebahagiaan untuk orang lain, jadi kalau orang lain merasa senang dan bahagia itu ibu bisa puas," kata Cici.

Cici mengingat bagaimana ibunya selalu memasakkan makanan kesukaan anak-anaknya. Kebiasaan itu menjadi simbol kasih sayang yang tak akan pernah ia lupakan.

"Contohnya ya kalau misalkan kami di rumah ibu selalu bikinin makanan kesukaan kami supaya mau makan masakan ibu, enggak cuma jajan di luar, kita pasti senang makan makanan ibu, tapi kami enggak mau bebanin ibu. Tapi ternyata itu kebahagiaan ibu," tuturnya.

Cici mengungkapkan bahwa awalnya sang ibu hanya mengeluh batuk biasa. Namun, keluhan itu kemudian berkembang menjadi gejala yang lebih serius. 

"Iya ibu sakit awalnya, kami enggak menyangka kalau sakitnya ibu masuk kategori berat, kan awalnya ibu hanya mengeluh sakit batuk aja," kata Cici.

Gejala sesak napas kemudian muncul dan keluarga membawanya ke dokter saat bulan Ramadan. Dari hasil pemeriksaan, dokter menganjurkan rontgen dan menyatakan sang ibu mengalami infeksi paru.

"Terus pas hari terakhir berobat ada keluhan sesak yaa, akhirnya kami sarankan ke dokter yaa, pas bulan Ramadan. Dokter ketika itu bilang harus dirontgen terus ternyata ibu terindikasi terinfeksi paru, dan itu disarankan untuk dirawat," pungkasnya.

Sumber : KapanLagi.com