Ramadan Terakhir Bersama Sang Ibu Tercinta, Kenangan Terindah Cici Paramida dan Siti KDI
19 April 2025, 16:41 WIB
Bulan Ramadan terakhir bersama sang ibu tercinta jadi kenangan terindah Cici Paramida dan Siti KDI yang kini ditinggalkan selamanya.
Kapanlagi.com - Ramadan tahun ini terasa berbeda bagi Cici Paramida dan Siti KDI. Untuk pertama kalinya, mereka menjalani bulan suci tanpa kehadiran sang ibu yang telah wafat pada Kamis (17/4/2025).
Cici mengenang momen Ramadan sebelumnya sebagai waktu yang selalu dinanti oleh ibunya untuk berkumpul bersama keluarga. Kebersamaan itu kini tinggal kenangan yang tak terlupakan.
"Ibu tuh kalau Ramadan itu biasanya kita kumpul sama-sama, ibu itu pengin anak-anaknya itu kumpul sama-sama, buka bersama, sahur bersama," kenang Cici saat ditemui di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara hari ini, Jumat (18/4/2025).
(kpl/far/rsp)
Advertisement
Kebersamaan di Momen Ramadan

Momen Ramadan selalu menjadi kesempatan bagi keluarga untuk saling mendekat. Bagi almarhumah, kebersamaan dengan anak dan cucu adalah kebahagiaan tersendiri.
"Karena kita kan Siti juga masih sekarang di Jakarta jadi kumpul sama cucu-cucunya senang banget. 'Nanti mau bikin apa, mau bikin apa?'," lanjutnya.
Advertisement
Salat Berjamaah Bersama Keluarga
Suasana rumah yang biasanya hangat dan penuh tawa kini terasa hampa. Cici mengatakan, ibunya sangat menikmati momen sederhana seperti salat berjamaah bersama keluarga.
"Dan kita bisa salat juga berjamaah, sama-sama," ucap Cici.
Belum Puas Berbakti Kepada Ibu
Di sisi lain, Siti KDI mengaku masih merasa belum puas dalam berbakti kepada sang ibu. Ia mengungkapkan perasaan kehilangan yang begitu dalam karena kepergian orang yang sangat berjasa dalam hidupnya.
"Yang pasti sebagai anak pasti tidak merasa puas ya. Untuk yang namanya berbakti sama orang tua sampai kapan pun, tentunya ibu seorang ibu yang dari kecil mengurus kita tentu enggak ada yang namanya cukup," ujar Siti.
Bulan Penuh Kehilangan
Perasaan itu makin terasa karena bulan Ramadan yang biasanya dipenuhi momen indah kini menjadi bulan yang penuh kehilangan. Siti menuturkan bahwa kepergian ibunya di bulan suci membuat luka terasa lebih dalam.
"Dan yang namanya hal seperti ini di bulan Ramadan pada saat itu memang benar-benar merasakan banget ketidakhadiran ibu, sakit," katanya.