Irvina menyebut bahwa uang yang dikirim Edward tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari cucunya, yang memiliki banyak kegiatan. Bahkan, ia dengan tegas menilai Edward sebagai orang yang pelit, mengingat minimnya bantuan yang diberikan.

"Pelit dah pelit," ucapnya.

Meski demikian, Irvina bersyukur bahwa Kimberly masih mampu menangani segala kebutuhan anak-anaknya dengan baik. Berbagai les dan aktivitas seperti berenang, mengaji, belajar membaca dan menulis, hingga pelajaran bahasa Inggris tetap bisa diikuti oleh cucu-cucunya berkat usaha Kimberly.

"Alhamdulillah cucu gue bisa les renang, ngaji, baca, nulis, bahasa Inggris, ini saja sudah biaya berapa. Alhamdulillah anak gua bisa membiayai. Tapi lu hanya Rp1,5 juta untuk ngaji saja itu lebih sadar," kata Irvina.

Kekesalan Irvina semakin memuncak saat ia menyebut bahwa Edward seharusnya tidak perlu lagi berkoar-koar di media sosial seolah-olah segalanya baik-baik saja. Ia berharap Edward bisa lebih bijak dan tidak membanggakan hal-hal yang tidak sepatutnya.

"Lu jangan terlalu membanggakan soal sesuatu dah lu diem," katanya.

Tak berhenti di situ, Irvina juga menyiratkan adanya rahasia besar yang ia ketahui tentang Edward. Meski ia tak membeberkan secara jelas, Irvina memberikan kesan bahwa ada hal serius yang disembunyikan dari publik.

"Itu benar-benar parah tentang dia, itu saja. Cuma gue enggak bisa cerita, nanti panjang banget," pungkas Irvina.